Home » » SATELIT TV INDONESIA

SATELIT TV INDONESIA

Written By Unknown on Selasa, 16 Juni 2015 | 07.09

 
 
Indonesia pertamakali meluncurkan satelit Palapa A1, yang merupakan satelit telekomunikasi geostationer. Satelit ini diluncurkan dari Kennedy Space Center, Amerika Serikat. secara geografis Indonesia merupakan negara kepulauan luas yang terpisahkan oleh lautan-lautan sehingga sulit jika dihubungkan menggunakan kabel, oleh karena itu lah satelit merupakan teknologi paling tepat untuk negara Indonesia.
Sejarah perkembangan teknologi satelit di Indonesia, sudah terdapat 18 satelit yang pernah diluncurkan, walaupun dengan pengelola yang berbeda-beda.
Kemajuan dari teknologi komunikasi dan infromatika, seperti satelit, merupakan sebuah hal krusial bagi kemajuan negara kita. Oleh karena itu perkembangan teknologi komunikasi dan informatika seperti perkembangan satelit merupakan suatu hal yang penting
Gagalnya Satelit Telkom-3 mencapai orbit saat peluncuran, Senin 6 Agustus 2012. yang memiliki kapasitas transponder 32 C-band dan 10 Ku-band rencananya diluncurkan akhir tahun 2011 namun sempat tertunda karena beberapa hal. Satelit ini memang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan bandwidth transponder satelit yang semakin meningkat dan tidak dapat dipenuhi oleh Satelit Telkom-1 dan Telkom- 2.
Satelit Telkom ini merupakan bagian dari satelit komunikasi, orbit bumi yang rendah yakni satelit buatan yang ditempatkan di angkasa dengan tujuan telekomunikasi. Satelit komunikasi modern menggunakan orbit geosynchronous, berguna untuk layanan penyiaran, telekomunikasi jarak jauh bidang perminyakan, pertambangan, dan rural area yang tidak dapat dijangkau oleh jaringan kabel.
Indonesia sendiri mempunyai satelit komunikasi yang saat ini masih aktif mengorbit, baik yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta, antara lain:
Satelit Palapa
Palapa ialah nama bagi sejumlah satelit telekomunikasi geostasioner Indonesia. Nama ini diambil dari "Sumpah Palapa", yang pernah dicetuskan oleh Patih Gajah Mada dari Majapahit pada tahun 1334.
Satelit pertama diluncurkan pada tanggal 8 Juli 1976 oleh roket Amerika Serikat dan dilepas di atas Samudera Hindia pada 83° BT. Satelit pertama dari 2 satelit itu bertipe HS-333 dan bermassa 574 kg.
Kemudian 4 satelit dari seri kedua dibuat, yang kesemuanya dari tipe Hughes HS-376.
v Palapa A1
Palapa A1 8 Juli 1976 Juni 1985  83° BT Perumtel Delta-2914 Hughes (HS-333) Diluncurkan dari Kennedy Space Center, Tanjung Canaveral, AS.
v Palapa A2
Palapa A2 10 Maret 1977 Januari 1988 77° BT Perumtel Delta-2914 Hughes (HS-333)
v Palapa B1
Palapa B1 18 Juni 1983 - 1990 108° BT Perumtel Challenger F2(STS-7) Hughes (HS- 376)
v Palapa B2
Palapa B2 3 Februari 19848:00 EST Gagal Perumtel Challenger F4(STS-41-B) Hughes (HS-376) dilepas dari wahana pada 16:00 EST, gagal dan dijemput oleh STS-51A pada November 1984
Ketika peluncuran Palapa B2 gagal, satelit ke-3 diatur. Awalnya bernama Palapa B3 dan dijadwalkan untuk STS-61-H, akhirnya diluncurkan sebagai Palapa B2P.Sementara itu Palapa B2 diperbaiki kembali oleh STS-51-A, diperbaharui dan diluncurkan lagi sebagai Palapa B2R.Palapa B2P 21 Maret 1987 Februari 1996 113° BT Perumtel Satelindo Delta 6925 Hughes (HS-376) Beralih kepemilikan ke Satelindo pada 1993 dan diganti Palapa C1 Merupakan Palapa B2 yang diperbaiki oleh Sattel Technologies,
v Palapa C1
Palapa C1 31 Januari 1996 1999 113° BT Satelindo Atlas-2AS Hughes (HS-601) Diluncurkan dari Kennedy Space Center LC-36B. Gagal beroperasi sehingga pada Januari 1999 beralih kepemilikan ke Hughes dan berganti nama menjadi HGS3. Desember 2000 disewa Kalitel dari AS di 50º BT dan menjadi Anatolia 1, Agustus 2002 disewa Pakistan di 38ºBT menjadi Paksat
v Palapa C2
Satelit Palapa C2 adalah satelit komunikasi kedua dalam generasi Palapa C yang dimiliki dan dioperasikan oleh PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo). Palapa C2 diproduksi oleh Hughes (Amerika Serikat, AS) dan diluncurkan pada tanggal 15 Mei 1996 di Kourou, Guyana Perancis (Ko ELA-2), menggunakan roket Ariane-44L H10-3. Satelit ini beroperasi pada Orbit Geo Stasioner slot 150º BT di ketinggian 36.000 km di atas permukaan bumi. Palapa C2 mempunyai 30 transponder C-Band dan 6 Ku-Band yang melingkupi wilayah ASEAN, Iran, Vlodivostok, Australia, dan New Zealand. Operasional satelit ini berpindah tangan ke PT. Indosat Tbk. akibat penggabungan Satelindo dengan Indosat dan diperkiraan beroperasi selama 15 tahun sejak peluncuran.
Palapa C2 15 Mei 1996 2011[7] 113° BT SatelindoIndosat Ariane-44L H10-3 Hughes (HS-601) Diluncurkan dari Kourou, Guyana Perancis Orbit akan dipindahkan ke 105,5° BT karena 113° BT akan ditempati Palapa D.
v Satelit Palapa D
Palapa D dipesan pada tanggal 29 Juni 2007 oleh perusahaan Indonesia PT Indosat Tbk, kepada Thales Alenia Space. Itu adalah Spacebus 4000B3 yang akan dibuat di Pusat Luar Angkasa Cannes Mandelieu.
Satelit Palapa D (kode internasional = 2009-046A) adalah satelit komunikasi Indonesia yang dimiliki dan dioperasikan oleh PT. Indosat Tbk dan diluncurkan pada tanggal 31 Agustus 2009 di Xichang Satellite Launch Center (XSLC) menggunakan roket Long March (Chang Zheng) 3B. Satelit ini dibuat oleh Thales Alenia Space, Perancis, dan dimaksudkan sebagai pengganti satelit Palapa C2 pada Orbit Geo Stasioner slot 113º BT yang akan selesai masa operasionalnya pada tahun 2011. Satelit ini mempunyai kapasitas transponder 24 standard C-band, 11 extended C-Band dan 5 Ku-band yang melingkupi wilayah Indonesia, ASEAN countries, Asian countries, Middle East dan Australia.
Palapa D diperkirakan akan mengudara selama 10 tahun, namun kemungkinan akan kurang dari itu dikarenakan terdapat sedikit masalah saat mengorbit
Palapa D 31 Agustus 2009 16:28 WIB 2024 113° BT Indosat Long March 3B Thales Alenia Space (Spacebus-4000B3) Diluncurkan dari Xichang Satellite Launch Center (XSLC), Cina. Menggeser orbit Palapa C2 dari 113° BT ke 105,5° BT. Palapa B4 14 Mei 19927:40 WIB 2005[3] 118° BT Telkom Delta II-7925 Hughes (HS-376) Diluncurkan dari Kennedy Space Center.
Satelit TV chanel Indonesia
v Satelit Cakrawarta 1
Satelit Cakrawarta 1 atau yang dikenal dengan nama Indostar 1 diluncurkan 12 November 1997 di Guiana, Perancis dan diperkirakan akan mengudara selama 12 tahun. Satelit yang dioperasikan oleh PT. Citra Sari Makmur (CSM) ini mengorbit di posisi 108 BT dan memiliki 5 buah transponder S-Band yang digunakan untuk melayani TV Broadcasting di Indonesia.
v Satelit Telkom 1
Satelit Telkom 1 (kode internasional = 1999-042A) adalah satelit komunikasi Indonesia yang dimiliki dan dioperasikan oleh PT. Telkom Indonesia dan diluncurkan pada tanggal 12 Agustus 1999 di Guiana Perancis menggunakan roket Ariana 44P. Satelit ini mengudara di posisi 108 BT dan mempunyai kapasitas transponder 24 C-band dan 12 Extended C-Band yang melingkupi wilayah Indonesia dan ASEAN . Satelit yang dibuat oleh Lockhead Martin diperkirakan selesai masa operasionalnya pada tahun 2014.
v Satelit Telkom 2
Telkom-2 adalah satelit yang diluncurkan Telkom ke angkasa untuk menggantikan satelit Palapa B4. Satelit ini dibawa ke angkasa dengan menggunakan roket Ariane 5 dari Kourou di Guyana Perancis pada tanggal 16 November 2005. Telkom-2 memiliki umur operasi selama 15 tahun dan bernilai sekitar 170 juta dolar AS. Sekitar 70 persen kapasitas transponder Telkom-2 akan disewakan kepada pihak luar. Dari 30 persen kapasitas yang akan digunakan sendiri oleh Telkom, satelit buatan Orbital Sciences Corporation ini diharapkan akan mendukung sistem komunikasi transmisi backbone yang meliputi layanan telekomunikasi sambungan langsung jarak jauh (SLJJ), sambungan langsung internasional (SLI), internet, dan jaringan komunikasi untuk kepentingan militer. Satelit ini akan beredar di orbit 118° BT dengan kapasitas 24 transponder C-band dan berbobot 1.975 kg. Daya jangkaunya mencapai seluruh ASEAN dan India.
Satelit hampir selalu kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, Antena-antena yang berada dirumah-rumah yang digunakan untuk menerima siaran televisi satelit. Selain signal televisi, satelit juga membawa data dalam jumlah besar dan arus dari telepon yang kita gunakan sehari-hari. satu fungsi paling krusial dari internet adalah satelit broadband, yang menyediakan jasa internet melalui satelit. Penggunaan satelit ini cenderung memberikan keuntungan bagi berbagai pihak selain memiliki harga yang lebih terjangkau, instalasi teknologi satelit cenderung lebih efektif.
Pada awalnya teknologi satelit ini merupakan hasil dari sebuah science-fiction karangan Arthur C. Clarke pada tahun 1945. Perang dunia kedua merangsang untuk timbul nya dua teknologi penting yaitu rudal dan gelombang mikro. Para ahli akhirnya menggabungan dua teknologi ini dan menghasilkan teknologi satelit. Servis yang ditawarkan oleh satelit mengkomplimen servis yang tadinya hanya di sediakan secara ekslusif oleh jaringan terrestrial kabel dan radio (Maral&Bousqet;2009). Teknologi satelit yang pada awalnya merupakan karangan kini telah timbul menjadi sebuah teknologi canggih yang menjadi salah satu tulang punggung dalam teknologi komunikasi. Yang membuat teknologi satelit menjadi sebuah teknologi yang menarik adalah karena kemampuanya untuk menjangkau jarak dan kapasitas yang lebih luas dengan biyaya semurah mungkin.
Permasalaahan yang dihadapi oleh Indonesia dewasa ini adalah pembangunan dari infrastruktur informasi dan telekomunikasi yang tidak merata. Sehingga komunikasi tidak dapat berjalan dengan lancar. Teknologi satelit geostationer yang dimiliki Indonesia, seperti satelit palapa, dewasa ini sudah tidak lagi sebanding dengan kebutuhan dari pada masyarakat Oleh karena itu perlu dipikirkan bagaimana agar teknologi satelit geostasioner Indonesia dapat berkembang dan memenuhi demand dari pasar Indonesia itu sendiri.
v Satelit chanel TV Terbaru 2013
Bagi anda pengguna parabola, atau menggunakan satelit untuk menerima siaran TV/channel anda, berikut adalah frekuensi satelit untuk channel Global TV:
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. BALMON KELAS II BATAM - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger